|
HAKEKAT HIDUP
Banyak manusia di dunia ini tidak mengerti akan hakikat
hidupnya yaitu untuk beribadah kepda Alloh, mereka mendustakan ayat ayat Alloh,
tidak percaya adanya kehidupan setelah mati, adanya pembalan dihari kiamat,
adanya surga dan neraka. Tidak hanya demikian tapi mereka tergolong orang orang
yang suka melakukan kejahatan, merampok, membunuh, memperkosa dan lain lain.
Orang orang tersebut mati sewaktu waktu masuk neraka. Disisi lain banyak juga
manusia yang mengerti hakikat hidup yaitu untuk beribadah. Mereka meyakini
kebenaran islam dan telah mengerjakan syariat syariat agama yaitu syahadat,
sholat, zakat, puasa, haji juag membaca alquran, membangun sarana ibadah,
membantu orang miskin, menyantuni anak yatim dan lain lain. Tetapi apakah yang
mereka kerjakan itu bisa mewujudkan apa yang menjadi angan angan mereka dan
harapan mereka ? Jawabanya : tentu tidak, sebab mereka beribadah
tidak berdasarkan ilmu (petunjuk Alloh dan utusanya ) , mereka taqlid, tidak
menjaga kemurnian agama, mengikuti apa yang dikerjakan kebanyakan orang
dan angan angan semata. Orang orang seperti ini jelas golongan orang orang yang
tersesat, menentang kepada Alloh dan utusanya, mati wajib masuk neraka
Wajibnya menetapi ibadah secara murni
Telah kita sadari dan fahami bersama bahwa tugas pokok manusia
sebagai hamba Alloh yang diciptakan di muka bumi adalah beribadah kepadaNya,
kewajibanya yang harus di lakukannya sendiri tidak boleh diwakilkan, tidak bisa
di tunda kapan saja, di mana saja, dalam keadaan apa saja bagaimana saja tidak
boleh ditinggalkan dengan alasan apapun. Hal ini telah ditetapkan dan ditegaskan
oleh Alloh dalam Al - Qur'an : "Dan aku ( Alloh ) tidak menjadikan
manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepadaku". Setelah Alloh
menetapkan suatu kewajiban terhadap jin dan manusia untuk beribadah, kemudian
Alloh mengutus para nabi dan rosulnya dengan di beri wahyu yang berisikan
syariat dan tuntunan cara ibadahyang harus dikerjaka secara murni. Ketentuan ini
telah di firmankan oleh Alloh dalam Al - Qur'an : "Beribadahlah kepada
Alloh dengan memurnikan agama kepadaNya" , dan sabda nabi : "Sesungguhnya
Alloh tidak menerima suatu amalan ibadah kecuali amalan yang murni dan mencari
wajah Alloh ( karena Alloh )
Dari dalil di atas telah dapat dimengerti dan di fahami bahwa
beribadah harus benar benar murni tidak boleh di campuri, di tambah atau
dikurangi. Beribadah secara murni akanditerima Alloh dan di masukan dalam surga.
Sebaliknya jika tidak murni akan di tolak oleh Alloh dan akan dimasukan ke dalam
neraka
Batas batas kemurnian agama
Murni pedomannya
Pedoman umat islam yang telah dijamin kesempurnaannya dan
kebenarannya adalah Al qur'an dan Al hadist, yang di dalamnya telah dimuat
ketentuan ketentuan, hukum hukum ,dan peraturan peraturan yang berkaitan dengan
perintah larangan, haq batal, dosa pahala dan lain lain. Maka dengan Al qur'an
dan Al hadist sudah cukup sempurna sebagai pegangan untuk melaksanakan
ibadah kepada Alloh dan di jamin benarnya, pasti sahnya, pasti surganya,
se[perti sabda nabi ; "Telah aku tinggalkan di kalangan kalian dua
perkara yang kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya
yaitu kitab Alloh ( Al qur'an ) dan sunnah nabi ( Al hadist ) . Untuk
memahami, mengerti, meyakini kebenaran Alqur'an dan Al hadist
sekaligus untuk menjaga kemurnianya, kita dituntut dan di wajibkan untuk mengaji
secara benar yaitu dengan cara manqul yang berisnad - muttushil sampai faham
|